Biografi Suwardi Sang Juara MMA

Perjalanan karir petarung Synergy Asta, Suwardi, ternyata cukup inspiratif. Suwardi berkisah berbagai profesi sempat dijalaninya demi bertahan hidup.
Suwardi mengaku hanya mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama. Orang tuanya tergolong dari keluarga tak mampu.
Kondisi tersebut memaksa Suwardi untuk merantau demi mencari pekerjaan. Di akhir 1999, saat lulus SMP, Suwardi merantau ke Madura.
Di sana, dia memutuskan untuk berjualan bakso. Selanjutnya, Suwardi pindah ke Sidoarjo dan memilih menjadi pedagang asongan.
"Saat itu cuma cukup untuk makan. Saya lahir dari keluarga yang kurang mampu. Orang tua tak mampu menyekolahkan dan akhirnya saya merantau demi bekerja," kata Suwardi kepada VIVA.
Pada awal 2000, Suwardi memilih merantau ke Bogor. Di sana, dia sempat menjalani profesi sebagai kuli pasar dan bekerja di bengkel motor.
Tak puas, Suwardi akhirnya merantau ke Jakarta.
Di sinilah Suwardi bersentuhan dengan dunia mixed martial arts.
Kisah bermula saat Suwardi mengantarkan temannya berlatih Brazilian Jiu-jitsu di daerah Mangga Besar. Kala itu, Suwardi ditawari berlatih oleh pelatih di sana.
Namun, dia menolak karena tak mampu membayar iuran yang terlampau mahal. "Penghasilan saya cuma Rp150 ribu per bulan. Pelatih meyakinkan saya dan diminta menjadi atlet. Saya terima," ungkap Suwardi.
Pria 31 tahun tersebut sempat ikut dalam beberapa turnamen beladiri.
Dia pun mendapatkan uang lewat beberapa turnamen yang dimenangkannya.
Hanya saja, penghasilannya belum memuaskan. Akhirnya, dia meninggalkan Jakarta dan bekerja di perkebunan kelapa sawit, Bogor. "Tapi, saya masih tetap ikut turnamen beladiri," terang Suwardi.
Di Bogor, Suwardi mendapatkan segalanya, termasuk istri. Kini, dia juga menjadi seorang pelatih di Synergy Asta. Profesi sampingan itu berlangsung dalam empat tahun terakhir dan penghasilannya meningkat.

No comments

Silahkan Cantumkan Komentar Anda Dibawah Ini !