Penelitian Asam Dan Basa


22.59 PM | Author: Syeikh H. Wahyu Nugroho, Lc, S. Kom


Assalamu'alaikum.wr.wb


 

Penelitian Asam Basa


1.Pendahuluan

A. Latar belakang
Dalam percobaan ini kami dituntut untuk mengetahui pH keasaman ataupun kebasaan dari suatu zat/ larutan, untuk itu dalam uji percobaan ini kami menggunakan alat percobaan yakni indikator universal yaitu sebagai penentu pH sesuai gelang warna yang ada dalam alat btersebut, dan kita dapat mengklasifikasikan mana zat yang bermuatan asam lemah, asam kuat atau basa lemah, kuat.

B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini yakni untuk bisa mengetahui berbagai zat/ larutan ynag mengandung asam dan juga mengandung basa, selain itu untuk mengetahui kadar keasaman dan kebasaan suatu zat/ larutan dengan menggunakan indikator universal.

C. Dasar Teori
1. Teori Arrhenius
Teori Arrhenius yang dimana dikemukakan oleh Svante August Arrhenius. Beliau mendefinisikan bahwa asam adalah senyawa yang dilarutkan dalam air akan membebaskan ion hydrogen (H+), sedangkan basa adalah senyawa yang dilarutkan dalam air akan membebaskan ion hidroksida (OH-). Teori ini memiliki kelemahan, yaitu terbatas pada larutan dengan pelarut air.
2. Teori Brnsted – Lowry
Teori asam basa Bronsted-Lowry adalah teori yang melengkapi kelemahan teori asam basa Arrhenius karena tidak semua senyawa bersifat asam/basa dapat menghasilkan ion H+/OH- jika dilarutkan dalam air. Merurut beliau , asam adalah senyawa yang dapat menyumbang proton, yaitu ion H+ ke senyawa/ zat lain. Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton, yaitu ion H+ ke senyawa/zat lain.
3. Teori Lewis
Menurut Gilbert Newton Lewis, asam adalah senyawa yang menerima pasangan electron, sedangkan basa adalah senyawa yang memberi pasangan electron. Dengan adanya teori ini, definisi asam basa bergeser dari reaksi ion ke pembentukan ikatan.
D. Alat dan Bahan
Alat :
1.12 gelas aqua
2. Pengaduk sendok/ spatula
3. Isolasi label
4. Indikator universal
5. Gelas kimia
Bahan :
1. Air jeruk nipis/manis
2. Air nanas
3. Fanta
4. Air hujan
5. Larutan sampo
6. Larutan sabun mandi
7. Larutan detergen
8. Larutan pasta gigi
9. Larutan gula
10.Larutan kapur
11.Air cuka
12.Air tomat

E. Cara Kerja

(a) Cara kerja asam
1.Pertama siapkan gelas kimia/ aqua dan air cuka,
2.Selanjutnya tuangkan air cuka ke gelas kimia/ aqua,
3.Terus aduk terlebih dahulu air cuka tersebut sebelum diukur dengan indikator,
4.Setelah itu ukur pH dengan indikator universal dengan mencelupkan ke dalam air cuka beberapa detik,
5.Lalu ambil indikator universal dari air cuka dan lihat warna yang terdapat pada gelang indikator tersebut dengan mencocokkan warna pada tenpat indikator universal tersebut,
6.Dan lihat hasilnya yakni air cuka menunjukkan derajat keasaman tingkat 1 yakni berarti cuka mengandung asam sesuai ketiga dasar teori di atas.

(b) Cara kerja basa
1.Pertama siapkan gelas kimia/ aqua dan larutan detergen,
2.Selanjutnya tuangkan larutan detergen ke gelas kimia/ aqua,
3.Terus aduk terlebih dahulu larutan detergen tersebut sebelum diukur dengan indikator,
4.Setelah itu ukur pH dengan indikator universal dengan mencelupkan ke dalam larutan detergen beberapa detik,
5.Lalu ambil indikator universal dari larutan detergen dan lihat warna yang terdapat pada gelang indikator tersebut dengan mencocokkan warna pada tenpat indikator universal tersebut,
6.Dan lihat hasilnya yakni larutan detergen menunjukkan derajat keasaman tingkat 11 yakni berarti detergen mengandung basa sesuai ketiga dasar teori di atas.



No.
Nama Bahan
pH
Keterangan
1
Larutan Pasta Gigi
8 (Delapan)
Basa
2
Larutan Sabun
8 (Delapan)
Basa
3
Larutan Shampo
8 (Delapan)
Basa
4
Larutan Deterjen
8 (Delapan)
Basa
5
Larutan Kapur
8 (Delapan)
Basa
6
Larutan Air Cuka
1 (Satu)
Asam
7
Larutan Air Nanas
4 (Empat)
Asam
8
Larutan Air Tomat
5 (lima)
Asam
9
Larutan Air Fanta
3 (Tiga)
Asam
10
Larutan Air Jeruk
5 (Lima)
Asam
11
Larutan Air Hujan
4 (Empat)
Asam
12
Larutan Air Gula
6 (Enam)
Asam







2. Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan ini yakni apabila pH menunjukkan angka antara 0 – 6 berarti larutan/zat tersebut mengandung Asam, sedangkan bila pH menunjukkan angka 7 berarti larutan/ zat itu Netral, dan apabila pH menunjukkan angka 8 – 14 berarti larutan/zat tersebut mengandung Basa.


Sekian dari saya, Bila ada salahnya saya mohon maaf.
Wa billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu'alikum.wr.wb

No comments

Silahkan Cantumkan Komentar Anda Dibawah Ini !